- Sebelum memasuki inti tulisan, disini penulis ingin menjabarkan bahwa penulis merupakan orang yg pertama yg menuntun teman-teman si korban dalam mencari keberadaan si korban.
- Penulis juga ikut membantu dalam proses pencarian dari malam kedua, hingga malam keempat ( tadi malam), InsyaAllah jika masih diberi kekuatan, akan terus mencari sampai batas-batas kewajaran
- Sebelum memutuskan benar atau tidaknya kejadian ini, mohon utk dicermati dari sudut pandang penulis, tanpa mendiskreditkan salah satu pihak, atau pihak-pihak tertentu.
- Penulis akan mengupdate berita sesuai dengan yg dijalani penulis, maupun informasi pihak-pihak yg dapat dipertanggungjawabkan.
Diawali dengan Bismillahirohmanirohhim.......
Pada hari Senin, tanggal 12 November 2012, sekitar pukul 20.00 WIB, Rio Winarta/ RW menghubungi temannya si Mn yg merupakan anak Sambas, berasal dari Dusun Dagang Timur, Desa Lubuk Dagang.Keduanya udah saling kenal sejak 2 tahun yg lalu.RW dan Mn sudah sering bertemu di Sambas, awal persahabatan mereka dari jejaring sosial Facebook.
Tujuan RW adalah ingin bertemu dengan Mn dan teman-teman yg lain di kantin Ca Ica, Desa Durian, tepatnya depan SMPN 2 Sambas.RW berangkat dari Tebas usai nginap dirumah temannya Ar*i, menggunakan sepeda motor Ninja 250CC warna merah hitam.
Sekitar pukul 20.20 WIB, RW sudah sampai di tugu Tabrani, tepatnya di lampu merah, begitu nyala hijau, RW bergerak maju, tepat didepan lapangan Gabsis, RW membelok ke kiri, dan masuk ke dalam gang kecil, yg depannya ada tulisan jualan Kapang ( cacing nipah ).
Karena jalan buntu, motornya diseret melalui jalan kayu, dan belok kekiri menuju ke arah jembatan.Ketemu jembatan Nagur, RW tancap gas menuju ke Dusun Jawa, Desa Jagur, dengan memasuki gang disamping TK yg berada disitu, sempat ada warga yg melihat RW masuk, karena dipikir warga, RW merupakan anak kost, mereka tidak menghiraukan.Begitu masuk kedalam, sesuai dengan alur gang yg sempit, RW berbelok ke kiri, lalu kanan, lalu kiri lagi, terus kanan, terus kiri lagi, lalu kanan, disini RW masuk kejalan buntu, kedatangan RW sempat disaksikan anak kost disitu yg mengira temannya datang, namun setelah ditunggu, ternyata nggak mutar balik lagi, karena jalan diujung adalah buntu.
lokasi pertama
RW kemudian menghubungi Mn dan Ds, dan mengatakan kalau dia tersesat, disarankan oleh Mn dan Ds utk kembali ke jalan semula, namun katanya jalan semula udah nggak ada, yg adanya cuma jalan setapak kecil yg cukup banyak memiliki persimpangan.
Disarankan oleh mereka kembali utk mengikuti setiap jalan setapak yg ada hingga keujung, namun sudah dilakukan RW,dan hasilnya disetiap ujung jalan setapak yg terbuat dari rabat beton, terdapat sebuah pohon pisang yg tumbuh ditengah-tengah ujung jalan tsb.Karena sudah malam, mereka memutuskan utk melakukan pencarian besok harinya, dan RW pun setuju.
Memasuki hari Selasa, tanggal 13 November 2012, Mn dan Ds, yg merupakan murid dan guru disalah satu sekolah menengah di Sambas, berencana melakukan pencarian sesuai dgn informasi dari RW.Lalu Mn dan Ds mengajak Yr yg merupakan rekan seprofesi Ds utk ikut membantu pencarian.
lokasi RW pertama
Selesai acara Pawai utk menyambut 1 Muharram, mereka bertiga, dan dibantu oleh 2 orang rekan lainnya, mencari sesuai dgn informasi, di seputar Desa Jagur dan Kampung Lorong.Berdasarkan penuturan RW, dia sekarang berada di sebuah pondok tua, tidak jauh dari situ ada 2 buah makam tua, didepan pondok terdapat kebun dan sungai kecil.Berdasarkan info trsebut, mereka melakukan penyusuran sepanjang hari, tidak luput juga semua makam dan pondok-pondok, mereka dekati, namun hasilnya nihil.
Karena hari sudah menjelang sore, mereka memutuskan utk mengakhiri pencarian hari ini, lalu mereka pulang kerumahnya Yr, sambil istirahat dan berbincang-bincang, lalu bibinya Yr menyarankan utk menyari orang yg ngerti akan hal-hal supranatural, karena informasi yg diberikan RW tidak cocok dengan apa yg ada di area tersebut.
Jalan setapak berujung pohon pisang
Bibi menyarankan utk menghubungi penulis, karena penulis pernah membantu adik Yr yg sering kesurupan, tanpa basa basi lagi, Yr meminta no HP penulis melalui adiknya, dan menghubungi penulis lewat pesan singkat.
Sehabis mangrib, penulis menerima pesan singkat yg isinya meminta bantuan utk mencari temannya yg hilang secara tidak wajar.Pertama-tama penulis tidak percaya, dan menganggap hal tsb bohong belaka, namun karena keseriusan mereka, dan mengetahui fakta bahwa si RW adalah salah satu anak yg berbakat INDIGO sejak dari kecil, akhirnya penulis mencoba utk menerawang keberadaan RW setelah meminta nama lengkap RW, tidak sampai 1 menit, penulis mendapati si RW memang ada diwilayah tsb, namun tidak dapat dilihat karena sudah pindah dimensi, keberadaannya sudah tidak bisa dilihat lagi dengan mata telanjang.
Sehabis Isya, penulis meminta bantuan beberapa anggota utk ikut membantu, 3 orang siap dan sudah berada dirumah Yr.Lalu penulis meminta temannya Mn dan Ds, utk datang dan berbicara langsung kepada penulis utk menjelaskan duduk perkara permasalahan.
Mn dijemput oleh Yr, dan Ds dalam perjalanan dari Desa Kartiasa bersama 2 orang temannya.Setelah bertemu dgn penulis, semua diceritakan oleh mereka, begitu sudah dapat dipahami, penulis mengajak semua utk ikut membantu melakukan pencarian.Penulis jalan duluan, dan yg lainya menyusul, begitu melewati TK di Desa Jagur, penulis dipanggil oleh semuanya bahwa jalan yg ingin dituju salah, menurut mereka melalui gang disamping TK tsb, namun penulis mengajak mereka utk mengikuti tujuan penulis, karena penulis tau akan keberadaannya.Begitu memasuki areal taman Njillong, penulis belok kekanan, begitu mendekati kantor pegadaian Sambas, penulis belok kanan memasuki gang kecil yg menuju ke Dusun Jawa.
Sekitar pukul 21.30 WIB, penulis berhenti tepat di samping sebuah rumah tua yg kosong, lalu penulis "berbicara" dengan penghuni tersebut utk meminta ijin melakukan pencarian RW.Setelah tidak mendapat respon, penulis melanjutkan perjalanan diposisi RW berada secara gaib dan diikuti oleh yg lainnya.Keberadaan RW langsung dapat dipastikan secara gaib, namun tidak bisa disaksikan oleh mata normal, beruntung utk Yr yg bisa "sedikit" melihat walau agak samar-samar, dan meyakinkan teman-temannya tentang keberadaan RW.
Karena RW tidak bisa ditelpon, terkecuali RW sendiri yg menelpon teman-temannya, putuslah komunikasi kami dengan RW.Lalu penulis mencari informasi melalui "penghuni" disitu, kebetulan ada penghuni tanpa kepala yg lewat dan bisa diajak berbicara, menurutnya, RW hanya akan dilepaskan setelah 4 malam berada disitu, oleh raja mereka, seorang kuntilanak, yg menyandera RW utk dijadikan suami baginya.
Kemudian penulis berusaha utk meminta informasi lebih,namun si "penghuni" tidak berani berkata banyak, karena dilarang, terkecuali jika ada imbalan, namun imbalan yg berupa beras kuning tsb serasa mustahil dicari pada malam hari, apalagi waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 WIB .Penulis berinisiatif utk pulang saja, karena selain ramai anak gadis yg ikut, juga belum meminta ijin kepada warga setempat atau aparat desa perihal kami malam itu.Sebelum itu, penulis sudah meletakkan sebuah botol bekas minyak wangi non alkohol yg dibalut menggunakan kain hitam sebagai pintu pembuka jalan setapak yg ditutupi oleh pohon pisang yg menghalangi RW utk bergerak.
Tepat pukul 23.00 WIB, penulis mengajak pulang, namun menyarankan kepada Ds utk tetap menyalakan HPnya karena sekitar jam 24.00 atau 06.00, RW akan menghubungi lagi lewat telpon.
Keesokan paginya, tepat pada hari Rabu, tanggal 14 November 2012, Ds menghubungi penulis melalui pesan singkat yg isinya mengatakan bahwa RW ada menelpon Ds 2 kali, yaitu pada pukul 24.00 dan 06.30, isi pembicaraan mereka, yaitu meyampaikan pesan penulis utk menyuruh RW menuju disebuah jalan setapak yg ujungnya tidak memiliki pohon pisang,dan RW sudah berada disitu menunggu dan membuka kain hitam yg melilit botol minyak wangi tadi malam.
Kemudian RW berpesan utk dicucikan foto kakeknya yg ada di akun jejaring sosialnya, dan diletakkan disamping kain hitam, karena si kakek dan RW sudah melakukan kontak batin, secara mereka sama-sama memiliki kemampuan yg sama.
Penulis dan Ds janjian utk ke TKP pada pukul 09.00, namun penulis sudah berangkat di TKP duluan, pada pukul 08.00 penulis sudah disana, dan melakukan pencarian.Karena kondisi RW sudah pindah alam, diluar kemampuan penulis utk membantu mengeluarkannya, dan RW tidak bisa berbicara secara batin dengan penulis, walau kami sama-sama bisa melihat keberadaan masing-masing, karena sudah ditutupi oleh si penculik yg setia mendampingi si RW dimanapun RW berada.
Jam 09.00, Ds, Yr dan Mn datang kelokasi TKP, sambil menanyakan perkembangan pencarian, kamipun berdiskusi utk langkah selanjutnya.Lalu penulis memutuskan utk melapor ke Kades Jagur perihal ini, dan segera meluncur ke kantor Desa Jagur bersama lainnya.Karena Kades tidak ada ditempat, melalui SekDes, semua diutarakan penulis sebagai perwakilan dari Ds,Mn dan Yr.
SekDes menanggapi berita yg diterima, dan segera meluncur ke lokasi acara hajatan yg dimana keberadaan Kades berada.Seletelah SekDes melapor, kemudian kembali lagi ke kantor Desa utk bertemu kami.Lalu Kades melalui SekDes menyampaikan utk mencari "orang pintar" di Desa Dalam Kaum.Kamipun segera meluncur ke kantor Desa Dalam Kaum utk mencari info tersebut, begitu mendapat info, kami segera meluncur lagi menuju kerumah kediaman Bapak R****y, yg keberadaan rumahnya tidak jauh dari kompleks Istana Kesultanan Sambas.
Dikediaman Bapak R****y, Bapak Ds menghubungi Ds utk ikut membantu, melalui telpon, diberitakan keberadaan kami sudah di rumah yg ingin dituju, dan beliaupun segera menuju ke tempat yg dituju, utk bertemu.Begitu sampai, langsung diutarakannya lagi niat kedatangannya, terutama utk mengajak Bapak R****y ke lokasi TKP, namun beliau menolak dengan alasan kesehatan, lalu menitipkan air tawar sebagai sarana utk membantu kami dalam melakukan proses pencarian.
Begitu air tawar didapat, kami langsung pamitan pulang dan kembali menuju ke TKP.Sesampainya di TKP, sarana tsb langsung disiramkan ditempat keberadaan RW yg raib.Selesai itu, kamipun menunggu.Dikala menunggu, bapaknya Ds pun datang ke TKP, kemudian kami berembuk kembali utk kerumah Kades Jagur.Beliau yg notabene mantan Kades Kartiasa dengan cekatan mencari informasi setingkat Desa, selain Desa Jagur, Kades Kampung Lorong juga di hubunginya utk turun membantu juga dalam proses pencarian, tatkala kami berada di rumah Kades Jagur.
Selesai bertamu dirumah Kades Jagur, kami kembali menuju ke TKP, Kadus dan perangkat Desa lainnya sudah dihubungi semuanya, diminta utk menyampaikan dan mengajak warga ke TKP.Dilain pihak, warga Desa Lorong sudah mulai turun dan menyusuri melalui jalan makam sebetung, di daerah mereka, yg memang sangat dekat dgn lokasi kejadian.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.40, tidak lama kemudian Adzhan berkumandang, warga dan perangkat desa mulai berdatangan, dan hujanpun turun dengan derasnya.Tatkala hujan yg sangat deras mengguyur, tidak dapat mengurung niat warga utk melakukan pencarian.
1 jam berlalu, karena hasilnya nihil, warga dan aparat desa berembuk kembali dgn kami, menyarankan utk melapor ke kepolisian.Segera penulis, Ds, dan Mn, menuju ke Polsek Sambas.Selesai melapor, kamipun kembali lagi ke TKP, dan warga sudah menyemut disana, baik yg ikut membantu, ataupun hanya sekedar melihat-lihat.
Penulis menghubungi beberapa teman yg memiliki kemampuan, setelah menceritkana kronologinya, beberapa orang ikut membantu, walau dari negeri seberang.Upaya yg dilakukan adalah pencarian tubuh RW yg disembunyikan, karena yg berada di TKP hanyalah semangatnya, tidak memiliki fisik.Rencananya, begitu menemukan tubuh RW, akan diupayakan utk digotong di lokasi TKP supaya bisa bergabung kembali dengan semangatnya.
Dari beberapa orang teman yg dihubungi, semua mengatakan keberadaannya di sebuah bangunan, dekat dengan sungai kecil, ada pohon pisang, dekat dengan kebun, dan si RW duduk tersandar di dinding bangunan tersebut dengan sebuah tas ditubuhnya.Namun, ciri-ciri dari tempat tersebut tidak dapat, atau memang tidak terlihat oleh kasat mata.
Karena tidak membuahkan hasil, upaya pencarian sedikit menyurutkan semangat warga dan kepolisian.Diputuskan utk melanjutkan pencarian malam hari, yaitu sehabis magrib, sesuai dengan pendapat teman-teman dan usulan beberapa warga serta perangkat desa.Keputusan sudah diambil, dan penulis serta yg lainnya kembali ke rumah masing-masing.Namun warga tetap ada yg bertahan walau sudah diinformasikan tentang pencarian dilanjutkan malam harinya.
Begitu menjelang magrib, penulis siap-siap utk turun menuju ke TKP.Rain Coat, senter, dan perlengkapan lainnya sudah dipersiapkan.Begitu tiba dilokasi TKP, warga dan kepolisian sudah ramai yg mencari RW di semak-semak maupun digedung-gedung tua, tak luput juga rumah kosong yg ada, mereka cari.
Selang beberapa jam, secara perlahan warga dan kepolisian sudah mulai berkurang, disebalik itu, terjadi insiden yg kurang mengenakkan, salah paham antara Ds, Mn dengan warga dan intel.Intel yg dimaksud tidak mengetahui kalau kami sudah melapor kepihak yg berwajib, yg satu berasal dari Polsek Sambas, yg satunya dari Polres Sambas.Yg cukup bikin emosi adalah dari Polsek Sambas, karena ketidaktahuannya, atau memang tidak mau tau, membentak-bentak Mn dan Ds seolah-olah mereka menyebarkan berita bohong, dan tanpa melaporkan hal tsb kepada kepolisian.Padahal Kapolseknya sendiri sudah menerima laporan perihal masalah ini melalui anggotanya.
Beruntung salah satu rekannya yg dari Polres memiliki nada bahasa yg cukup sopan, dan akhirnya penulis angkat bicara, disarankan oleh intel tsb agar kami menuju ke Polres saja menbuat laporan ulang, namun penulis tolak dengan alasan kejadiannya diwilayah Polsek Sambas, jadi cukup di Polsek saja urusannya.
Begitu disepakati, lalu penulis, Ds,Mn,dan Yr serta kedua intel tadi menuju ke Polsek Sambas utk klarifikasi tuduhan tadi, namun begitu sampai di Polsek, masalah sudah terselesaikan oleh Kapolsek sendiri, karena memang siang harinya kami sudah melapor.
Disarankan oleh pihak kepolisian, mereka utk menunggu saja di polsek, mengingat ramainya kerumunan warga, yg ditakuti dapat berakibat buruk bagi mereka.Begitu jam sudah memasuki pukul 22.00, penulis yg sejak setengah jam sebelumnya kepasar nyari makan, langsung menuju ke TKP, dan mendapati warga sudah mulai berkurang.Begitu pesan singkat masuk, yg ternyata dari Ds, penulis menginfokan kondisi sudah lengang, yg dikarenakan adanya seorang paranormal yg dengan cepat menarik kerumunan massa utk keluar dari wilayah TKP, dan menuju ke lokasi yg jauh dari TKP, sesuai dengan petunjuk dari dia, bahwa RW berada di Jembatan.Peluang ini dimanfaatkan Ds,Mn,dan Yr utk ke TKP bersama.
Berdasarkan info yg penulis peroleh, utk menjaga TKP sampai pukul 00.15, mengingat rekan penulis akan mencoba utk membantu dari jauh, teman yg dikenal RW harus berada di TKP.Begitu Ds,Mn, dan Yr datang, kondisi TKP benar-benar sepi, hanya kami dan 2 orang anggota kepolisian yg berjaga-jaga malam itu, dan beberapa pemuda dari wilayah ini.Begitu waktu memasuki pukul 00.00, RW mencoba menghubungi Ds, namun terputus tepat ketika penulis mencoba mengangkat telpon tersebut, selang beberapa menit kemudian, masuk lagi telepon dari RW, dan kali ini penulis ajak ngomong, namun hanya bunyi nafas saja yg terdengar, dan terputus.
Dari 2 kali upaya RW tersebut, penulis memutuskan utk bubar tepat pada pukul 01.00 malam.Sudah ada upaya dari rekan penulis yg ikut membantu secara ghaib, ditandai dengan aroma wangi semerbak menyelubungi TKP, yg pada saat itu semua mengetahuinya, tidak luput juga dari anggota kepolisian dan warga.Begitu waktu memasuki pukul 01.00, kamipun bubar, dan menyarankan Ds utk tetap stand by disamping HPnya, siapa tau RW akan mencoba utk menghubungi lagi.
Keesokan paginya, tepatnya pada hari Kamis, tanggal 15 November 2012, penulis mendapat pesan singkat kembali yg mengatakan kalo RW ada menelpon, menceritakan keberadaannya sekarang sudah dipindah disebuah bekas gedung tua dibelakang asrama tentara.Karena HP penulis sebelumnya off, jadi informasi yg masuk agak telat.Jam 10.00, penulis meluncur kelokasi dan warga sudah ramai di TKP, yg kini berubah ke TKP baru.Berdasarkan penuturan Ds, yg ditelpon oleh RW, keberadaannya berada disebuah gedung, dan dia sudah melihat Ds yg mendekati gedung tsb.Sesampai penulis di lokasi baru, Ds dan RW masih sedang dalam percakapan.Disini ditambah lagi bantuan tenaga yg mengerti akan hal gaib, yaitu SB.
TKP kedua
Lokasi yg paling gencar di telusuri adalah di rumah TKP kedua ( gambar atas ), karena disini posisi RW disekap oleh "penguasa jahat" wilayah itu.Yg kemarin sudah disarankan oleh penulis, jangan sampai RW dibawa ditempat ini.Namun kenyataan berkata lain, ketika kami pulang dari malam sebelumnya, pada posisi itulah RW dipindahkan, karena pada pukul 01.00 malam kami sudah tidak kuat utk berjaga di lokasi.Dan karena gencarnya serangan dari teman-teman penulis, maka penghuni di area TKP pertama memindahkan RW ke TKP kedua utk memperkuat benteng pertahanan mereka dengan back up yg cukup kuat.
Tempat RW disekap
Kondisi RW sudah cukup memprihatinkan, maklum, sudah 3 hari 3 malam tanpa makan dan minum.Dikasih makan, makanannya tidak masuk akal, berupa cacing dan darah kotor.Karena RW sendiri adalah Indigo sejak lama, sudah pasti dia bisa membedakan apakah makanan pemberian tsb makanan sungguhan atau tidak, jika dia bukan Indigo, pasti sudah dimakannya makanan tersebut.
Kembali kecerita asal, dari panjang lebar pembicaraan kami dgn RW, kami memutuskan utk mencoba mengeluarkan motor RW supaya bisa menjadi bukti bagi warga dan kepolisian yg tidak percaya.Upaya utk mengeluarkanpun dicoba dilokasi motor disembunyikan, namun tidak membuahkan hasil juga, sedikit kecewa kami tetap melakukan pencarian dengan proses pengasapan di lokasi RW disekap.Dalam waktu bersamaan tersebut, Ds dan Yr dipanggil kembali ke Polsek, terjadi hal yg kurang mengenakkan disini, karena Mn tidak ikut hadir ketika dipanggil.
Dari sini permasalahan semakin rumit dan membebani Ds sendiri, lalu Ds pulang dengan Ayahnya utk istirahat.Penulis dan Yr pun memutuskan utk istirahat dulu, lalu melanjutkan pencarian dimalam hari.Ketika kami semua pulang, Mn datang ke Polsek, dia sendirian dicecar abis-abisan oleh kepolisian, karena hanya dialah satu-satunya saksi yg pernah melihat RW datang ke Sambas.Pukul 14.45, penulis kembali ke TKP sendirian, disitu warga sudah mulai berkurang, tinggal penulis dan SB saja yg ada dilokasi, kemudian kami memutuskan utk pulang saja dulu, istirahat, sambil menyiapkan tenaga utk melanjutkan pencarian di malam harinya.
Begitu malam menjelang, penulis sengaja memperlambat utk menuju ke TKP, karena perkiraan penulis, pasti malam ini warga yg mencari agak sepi dan berkurang dari malam-malam sebelumnya.Rencana awal sehabis magrib mau ke TKP, di urung hingga pukul 19.00.Rencana penulis ingin ke bengkel modifikasi motor dimana tempat penulis membangun sebuah motor Enduro yg sudah lama tidak di lihat perkembangannya.Posisi bengkel berada di Desa Lorong, kebetulan area TKP tidak jauh dari bengkel teman penulis, jadi menurut penulis, ke bengkel dulu, baru pulangnya sekitar jam 21.00 baru mampir di lokasi TKP.
Begitu penulis mendekati area Taman Njillong, penulis kaget, koq ramai sekali, kayak ada insiden tabrakan, benar-benar ramai ?!
Kembali kecerita asal, dari panjang lebar pembicaraan kami dgn RW, kami memutuskan utk mencoba mengeluarkan motor RW supaya bisa menjadi bukti bagi warga dan kepolisian yg tidak percaya.Upaya utk mengeluarkanpun dicoba dilokasi motor disembunyikan, namun tidak membuahkan hasil juga, sedikit kecewa kami tetap melakukan pencarian dengan proses pengasapan di lokasi RW disekap.Dalam waktu bersamaan tersebut, Ds dan Yr dipanggil kembali ke Polsek, terjadi hal yg kurang mengenakkan disini, karena Mn tidak ikut hadir ketika dipanggil.
Dari sini permasalahan semakin rumit dan membebani Ds sendiri, lalu Ds pulang dengan Ayahnya utk istirahat.Penulis dan Yr pun memutuskan utk istirahat dulu, lalu melanjutkan pencarian dimalam hari.Ketika kami semua pulang, Mn datang ke Polsek, dia sendirian dicecar abis-abisan oleh kepolisian, karena hanya dialah satu-satunya saksi yg pernah melihat RW datang ke Sambas.Pukul 14.45, penulis kembali ke TKP sendirian, disitu warga sudah mulai berkurang, tinggal penulis dan SB saja yg ada dilokasi, kemudian kami memutuskan utk pulang saja dulu, istirahat, sambil menyiapkan tenaga utk melanjutkan pencarian di malam harinya.
Begitu malam menjelang, penulis sengaja memperlambat utk menuju ke TKP, karena perkiraan penulis, pasti malam ini warga yg mencari agak sepi dan berkurang dari malam-malam sebelumnya.Rencana awal sehabis magrib mau ke TKP, di urung hingga pukul 19.00.Rencana penulis ingin ke bengkel modifikasi motor dimana tempat penulis membangun sebuah motor Enduro yg sudah lama tidak di lihat perkembangannya.Posisi bengkel berada di Desa Lorong, kebetulan area TKP tidak jauh dari bengkel teman penulis, jadi menurut penulis, ke bengkel dulu, baru pulangnya sekitar jam 21.00 baru mampir di lokasi TKP.
Silahkan dilihat bagi yg mampu "melihat"
Disitu ada pengamanan jalan dari SatLantas Polres Sambas, lengkap dengan mobil patrolinya, terus kepolisian yg tidak terhitung jumlahnya, belum lagi mobil patroli.Ada apa gerangan, menurut penulis, kemungkinan ada tabrak lari dan memakan korban yg cukup parah, karena dulu daerah tsb pernah terjadi kasus serupa berupa tabrakan yg memakan korban jiwa.
Penulis tetap melewati kerumunan masssa yg memadati jalan hingga ke areal rerumputan, namun begitu penulis mendekati kantor camat Sambas, penulis menoleh kebelakang dan melihat cahaya lampu senter di pepohonan yg terkesan angker, dan disitulah penulis merasa kaget, lalu memutar kembali arah kenderaan, dan menuju langsung ke arah TKP baru versi masyarakat malam tersebut.
Begitu sampai di TKP baru, yg penulis yakin hampir semua warga Sambas tau keberadaan pohon yg penulis maksud, penulis langsung menuju ke sumber berita, sambil mencari dalang dari keributan tsb.Begitu bertemu, ternyata salah satu rekan yg sedari kemarin ikut mencari, dan melakukan kontak lewat telpon kepada RW.Cukup disayangkan memang, tetapi mau gimana lagi, toh niat mereka juga pada dasarnya ingin membantu, walau caranya yg sedikit kurang tepat, sehingga ribuan warga memadati lokasi tsb, yg artinya, mengganggu ketenteraman "penghuni" disitu yg jelas-jelas tidak ikut terlibat dalam penculikan ini.
Untuk memastikan keberadaan RW lagi, penulis berangkat ke TKP kedua sendirian, utk mengecek masalah info yg didapat oleh warga tsb.Begitu sampai dilokasi TKP kedua, tidak ada satu orangpun warga yg berjaga-jaga disitu, penulis lalu masuk dan mencoba utk kontak dengan RW, namun tidak dapat, karena diluar kemampuan penulis utk melakukannya secara batin, mungkin karena energi yg melindunginya semakin kuat, jadi tidak bisa ditembus oleh sembarang orang.Tidak kehabisan akal, penulis mencoba kontak menggunakan HP, dan beruntung bisa ditelpon, informasi keberadaan RW masih dilokasi ini, tidak dipindah, namun sudah ditutupi biar tidak nampak lagi.
Penulis kemudian meninggalkan lokasi tersebut dan menuju ke motor utk mengambil kamera yg ditinggal dimotor, takut diambil orang yg tidak bertanggung jawab.Penulis melintasi daerah yg padat tersebut. Dalam kekacauan tersebut, penulis bertemu dengan Kades Jagur yg sedari awal mencari penulis perihal kekacau ini.Begitu bertemu, penulis dan Kades membahas permasalahan yg timbul sekarang, lalu kades mendapat telpon dari Bapaknya Ds mengenai kekalutan ini, namun apa daya, diluar kemampuan kades utk melerai warga, karena yg datang disitu bukan hanya warga dari Desa Jagur, tapi semua orang yg melintasi daerah tersebut.
Penulis dan kades Jagur memutuskan utk bertemu dengan Bapaknya Ds di dekat rumah bupati.Begitu bertemu, disepakati utk melakukan pencarian malam hari, namun menunggu pas warga sudah berkurang.Karena waktu masih menunjukkan pukul 21.40, masih terlalu awal bagi rombongan kami utk melakukan pencarian, lagipula kerumunan warga masih menutupi areal tadi.Disini kepolisian benar-benar tidak bisa berbuat banyak, secara kasus ini benar-benar diluar nalar dan juga tidak ada prosedur yg dapat mereka jalankan kecuali mengamankan area keramaian.
Tidak lama berselang, lewatlah sebuah kenderaan Back Hoe, sejenis Bull Dozer kecil milik Polres, yg digunakan utk menutup jalan, supaya warga tidak berkerumun di tempat tersebut dan meyarankan mereka utk bubar.Perlahan tapi pasti, banyak warga yg beranjak pulang ke arah tujuan masing-masing.Begitu sudah hampir jam 23.00, kami mencoba utk melihat situasi di TKP, ternyata warga masih ada, namun tidak seramai sebelumnya.
Rencana tepat pukul 00.00, akan dilakukan pencarian kembali di TKP kedua dengan kelompok kami yg sudah dibentuk sebelumnya.Penulis bergerak ke warung tempat penulis sering singgah di Senyawan utk sekedar minum melepas dahaga.Sambil duduk-duduk santai, masuk telpon yg isinya mengajak utk melakukan pencarian pukul 23.30, karena warga sudah mulai sepi.
Begitu sampai ke lokasi, ternyata warga masih ramai, tetapi mereka adalah rombongan yg ingin ikut melakukan pencarian.Kalau dihitung-hitung, mungkin ada sekitar 5 kelompok, yg dari setiap kelompok terdiri dari belasan orang.Bersyukur utk di jalanan, kondisi sudah lengang, karena hampir seluruhnya warga yg ikut pencarian menuju ke TKP kedua.
Begitu sampai ke TKP kedua, warga sudah sangat ramai disitu, agak sedikit kecewa sih awalnya, namun bukan hak kami utk melarang, toh niat mereka juga ingin membantu, walau sebagian hanya sekedar duduk-dudukan.Wajar saja, dari semua yg nyari, masih merasa ketakutan, karena lokasi yg didekati adalah daerah yg sangat angker bagi warga sekitar area tersebut.
Karena ramainya warga, kami berinisiatif utk menjauh saja, mencari tempat lain.Dalam perjalanan rombongan, salah satu rekan mengarahkan ke lokasi Tangsi Belanda yg berada didekat sungai.Disini rombongan mengadakan komunikasi secara mediumisasi.Begitu mulai berkomunikasi, kami mencoba utk mendapat info sebanyak-banyaknya.Dan ternyata berdasarkan penuturan prosesi mediumisasi tsb, menurut ghaib yg berada disitu, kami disarankan utk meminta campur tangan pihak Istana Kesultanan Sambas dalam hal ini, karena situasinya sudah sangat kacau serta mengganggu makhluk-makhluk lainnya yg merasa terusik dan marah.
Kami berdiskusi kembali, mencari keputusan yg tepat, lalu akhirnya diputuskan utk menuju ke Istana Kesultanan Sambas, walau waktu sudah menunjukkan pukul 00.30 WIB.Dengan 2 buah kenderaan bermotr, berempat kami langsung masuk ke kompleks Istana, dan meminta persetujuan dari sana.Begitu darahkan oleh pihak kerabat Istana, kami langsung menuju kerumah perawatan pusaka Istana Kesultanan yg berada tidak jauh dari lokasi Istana Sambas.
Waktu sudah larut, masuk pukul 01.00.Kami merasa tidak enak bertamu jam segini, namun apa daya, hal ini harus dilakukan, dan bersyukur, salah satu penghuni membukakan pintu.Setelah disampaikan maksud kedatangan kami, langsung seisi rumah bangun dan menuju ke ruang tamu sembari kami menjelaskan perihal kedatangan kami malam-malam tersebut.
Begitu sampai di TKP baru, yg penulis yakin hampir semua warga Sambas tau keberadaan pohon yg penulis maksud, penulis langsung menuju ke sumber berita, sambil mencari dalang dari keributan tsb.Begitu bertemu, ternyata salah satu rekan yg sedari kemarin ikut mencari, dan melakukan kontak lewat telpon kepada RW.Cukup disayangkan memang, tetapi mau gimana lagi, toh niat mereka juga pada dasarnya ingin membantu, walau caranya yg sedikit kurang tepat, sehingga ribuan warga memadati lokasi tsb, yg artinya, mengganggu ketenteraman "penghuni" disitu yg jelas-jelas tidak ikut terlibat dalam penculikan ini.
Untuk memastikan keberadaan RW lagi, penulis berangkat ke TKP kedua sendirian, utk mengecek masalah info yg didapat oleh warga tsb.Begitu sampai dilokasi TKP kedua, tidak ada satu orangpun warga yg berjaga-jaga disitu, penulis lalu masuk dan mencoba utk kontak dengan RW, namun tidak dapat, karena diluar kemampuan penulis utk melakukannya secara batin, mungkin karena energi yg melindunginya semakin kuat, jadi tidak bisa ditembus oleh sembarang orang.Tidak kehabisan akal, penulis mencoba kontak menggunakan HP, dan beruntung bisa ditelpon, informasi keberadaan RW masih dilokasi ini, tidak dipindah, namun sudah ditutupi biar tidak nampak lagi.
Penulis kemudian meninggalkan lokasi tersebut dan menuju ke motor utk mengambil kamera yg ditinggal dimotor, takut diambil orang yg tidak bertanggung jawab.Penulis melintasi daerah yg padat tersebut. Dalam kekacauan tersebut, penulis bertemu dengan Kades Jagur yg sedari awal mencari penulis perihal kekacau ini.Begitu bertemu, penulis dan Kades membahas permasalahan yg timbul sekarang, lalu kades mendapat telpon dari Bapaknya Ds mengenai kekalutan ini, namun apa daya, diluar kemampuan kades utk melerai warga, karena yg datang disitu bukan hanya warga dari Desa Jagur, tapi semua orang yg melintasi daerah tersebut.
Penulis dan kades Jagur memutuskan utk bertemu dengan Bapaknya Ds di dekat rumah bupati.Begitu bertemu, disepakati utk melakukan pencarian malam hari, namun menunggu pas warga sudah berkurang.Karena waktu masih menunjukkan pukul 21.40, masih terlalu awal bagi rombongan kami utk melakukan pencarian, lagipula kerumunan warga masih menutupi areal tadi.Disini kepolisian benar-benar tidak bisa berbuat banyak, secara kasus ini benar-benar diluar nalar dan juga tidak ada prosedur yg dapat mereka jalankan kecuali mengamankan area keramaian.
Tidak lama berselang, lewatlah sebuah kenderaan Back Hoe, sejenis Bull Dozer kecil milik Polres, yg digunakan utk menutup jalan, supaya warga tidak berkerumun di tempat tersebut dan meyarankan mereka utk bubar.Perlahan tapi pasti, banyak warga yg beranjak pulang ke arah tujuan masing-masing.Begitu sudah hampir jam 23.00, kami mencoba utk melihat situasi di TKP, ternyata warga masih ada, namun tidak seramai sebelumnya.
Rencana tepat pukul 00.00, akan dilakukan pencarian kembali di TKP kedua dengan kelompok kami yg sudah dibentuk sebelumnya.Penulis bergerak ke warung tempat penulis sering singgah di Senyawan utk sekedar minum melepas dahaga.Sambil duduk-duduk santai, masuk telpon yg isinya mengajak utk melakukan pencarian pukul 23.30, karena warga sudah mulai sepi.
Begitu sampai ke lokasi, ternyata warga masih ramai, tetapi mereka adalah rombongan yg ingin ikut melakukan pencarian.Kalau dihitung-hitung, mungkin ada sekitar 5 kelompok, yg dari setiap kelompok terdiri dari belasan orang.Bersyukur utk di jalanan, kondisi sudah lengang, karena hampir seluruhnya warga yg ikut pencarian menuju ke TKP kedua.
Begitu sampai ke TKP kedua, warga sudah sangat ramai disitu, agak sedikit kecewa sih awalnya, namun bukan hak kami utk melarang, toh niat mereka juga ingin membantu, walau sebagian hanya sekedar duduk-dudukan.Wajar saja, dari semua yg nyari, masih merasa ketakutan, karena lokasi yg didekati adalah daerah yg sangat angker bagi warga sekitar area tersebut.
Karena ramainya warga, kami berinisiatif utk menjauh saja, mencari tempat lain.Dalam perjalanan rombongan, salah satu rekan mengarahkan ke lokasi Tangsi Belanda yg berada didekat sungai.Disini rombongan mengadakan komunikasi secara mediumisasi.Begitu mulai berkomunikasi, kami mencoba utk mendapat info sebanyak-banyaknya.Dan ternyata berdasarkan penuturan prosesi mediumisasi tsb, menurut ghaib yg berada disitu, kami disarankan utk meminta campur tangan pihak Istana Kesultanan Sambas dalam hal ini, karena situasinya sudah sangat kacau serta mengganggu makhluk-makhluk lainnya yg merasa terusik dan marah.
Kami berdiskusi kembali, mencari keputusan yg tepat, lalu akhirnya diputuskan utk menuju ke Istana Kesultanan Sambas, walau waktu sudah menunjukkan pukul 00.30 WIB.Dengan 2 buah kenderaan bermotr, berempat kami langsung masuk ke kompleks Istana, dan meminta persetujuan dari sana.Begitu darahkan oleh pihak kerabat Istana, kami langsung menuju kerumah perawatan pusaka Istana Kesultanan yg berada tidak jauh dari lokasi Istana Sambas.
Waktu sudah larut, masuk pukul 01.00.Kami merasa tidak enak bertamu jam segini, namun apa daya, hal ini harus dilakukan, dan bersyukur, salah satu penghuni membukakan pintu.Setelah disampaikan maksud kedatangan kami, langsung seisi rumah bangun dan menuju ke ruang tamu sembari kami menjelaskan perihal kedatangan kami malam-malam tersebut.
Keris Ber Khodam, salah satu Pusaka Istana Kesultanan Sambas
Bersykur kedatangan kami dapat dimaklumi.Tanpa panjang cerita lagi, Pak Long ( bahasa kami memanggil beliau ) langsung menyuruh anak dan anak buahnya menyiapkan perlengkapan acara yg akan digelar malam ini juga sebagai bukti bahwa keterlibatan pihak Istana Kesultanan Sambas.Mulai dari beras kuning, ratteh, telur ayam, kopi manis, kopi pahit, air putih, pisang, rokok gantal, pengkeras berupa benang dan jarum serta uang koin, wewangian serta tidak lupa selembar kain kuning sebagai lambang kebesaran Istana Kesultanan Sambas.Semua perangkat acara terserbut dibawa didaerah dekat dengan TKP, dan nantinya prosesi dilaksanakan disitu dengan diikuti 7 orang saja, seperti Kades, rekan-rekan tim, dan termasuk penulis sendiri, ikut masuk dalam acara tersebut.
Selesai mempersiapkan keperluan kami langsung menuju ke TKP, tepat berada diujung kompleks asrama, kebetulan penghuni asrama tsb lagi kosong, kami mengadakan di areal terbuka didekat dapur sembari mengamankan lokasi, takut-takut ada warga yg mendatangi kami.Karena waktu sudah menunjukkan pukul 03.00, mungkin warga sudah tidak ada yg bangun lagi, dan kamipun melanjutkan prosesi acara sesuai dengan yg di sampaikan.
Acara pun dilaksanakan, yg dipimpin oleh utusan dari Istana Kesultanan Sambas.Inti dari acara ini adalah memanjatkan doa kepada Allah SWT, kemudian mengingatkan keberadaan manusia dan jin, utk selayaknya tidak saling mengganggu, serta silaturahmi kami secara baik-baik kepada penghuni yg baik-baik saja.Tidak lama prosesi berselang, sekitar 30 menit kemudian, acarapun selesai, utk selebihnya tidak akan penulis ceritakan, karena satu dan lain hal.
Selesai prosesi acara, utusan dari Istana pun pulang, selebihnya, kami yg menunggu dilokasi tersebut hingga pagi menjelang.Kami dilarang utk melakukan aktifitas, cukup istirahat saja.Hampir semua rekan-rekan tertidur karena capek, sedangkan penulis sendiri tidak ingin tidur, dengan alasan tanggung, karena waktu selesai acara, suara Adzhan Subuh sudahpun berkumandang.Begitu pagi menjelang, kami semua mulai beranjak dari lokasi acara, dan membubarkan diri sembari mengemaskan perlengkapan, dan mengembalikan perlengkapan milik Istana Sambas.
Pagi pun menjelang, tepatnya pukul 05.30, kami berangkat utk menuju ke rumah Pak Long mengantar perlengkapan yg kami pinjam sebelumnya.Begitu sampai dirumah Pak Long, kami istirahat sejenak, berbincang-bincang, lalu pulang.Belum sempat menyalakan motor, RW menelpon lagi dengan suara yg sangat lemah.Dia meminta dijemput segera karena sudah tidak kuat.Kamipun tancap gas dan segera menuju ke lokasi TKP kedua, namun hasilnya tetap saja mengecewakan, RW masih tidak bisa diselamatkan.Akhirnya kami mengambil keputusan utk pulang saja, istirahat, karena terus terang, sudah tidak kuat lagi utk melanjutkan pencarian.
Hari Jumat, tanggal 16 November 2012, Penulis segera pulang kerumah, dan waktu menunjukkan pukul 06.40.Penulis langsung mandi utk menyegarkan tubuh yg lelah, kemudian kepasar utk sarapan dan pulang istirahat utk tidur.Begitu sampai di tempat sarapan, penulis merasa sedikit risih dengan penuturan warga yg simpang siur, dari sini timbul ide dari penulis utk menulis kesemua kronologis yg penulis jalani dengan harapan bisa menjadi acuan bagi pembaca, terlepas apakah percaya atau tidak, itu hak dan pendapat masing-masing, diluar kuasa penulis utk melakukan penekanan.
Sesampai dirumah, penulis langsung menyalakan komputer, lalu login ke blogger utk memulai penulisan.Dikarenakan semua peristiwa masih segar di benak penulis, tanpa berpikir panjang lagi, semua ketikan tersalurkan tanpa perlu mengedit hal-hal yg tidak perlu.Kira-kira 1 jam kemudia, penulis mengakhiri penulisan, dan mencoba utk tidur karena kondisi sudah tidak fit lagi.
Seharian penuh pada hari jumat ini, penulis istirahat saja dirumah, karena sesuai dengan pesan Pak Long, utk tidak beraktifitas dalam bentuk apapun, apalagi diarea TKP kedua.Rencananya, pada malam tersebut, sekitar pukul 20.00, kami akan menjemput RW dilokasi, karena berdasarkan info yg di dapat dari Pak Long, kalau RW sudah dilepas disebuah rumah kosong yg berada tidak jauh dari daerah penyekapan.
Begitu malam tiba, kami berkumpul kembali dirumah Pak Long utk mempersiapkan diri dalam prosesi penjemputan, yg persyaratannya tidak boleh lebih dari 7 orang, dan harus melibatkan perangkat desa seperti Kades dan Kadus.Begitu persyaratan penjemput terpenuhi, kami langsung menuju ke lokasi secara diam-diam.Baru melakukan pencarian sekitar 5 menit, warga ntah dari mana, spontan ramai kembali, kebanyakan dari luar, karena mereka menggunakan kenderaan sepeda motor, sontak kami kecewa dan segera membatalkan prosesi malam itu juga dan pulang kembali ke rumah Pak Long.
Disini kami menyampaikan permasalahan dilapangan kepada Pak Long.Begitu memahami masalah yg dihadapi, didepan Kades Jagur, Kadus Jawa, dan kami sebagai tim pencari, Pak Long melakukan dialog.Dialog berikut merupakan pengalam pertama bagi kami, karena jarang-jarang ada musyawarah antara manusia dan jin.Inti musyawarah adalah antara Penguasa Wilayah TKP, kami sebagai tim pencari, dan Pihak Khodam Istana Kesultanan Sambas yg berasal dari Pusaka Kesultanan.Silahkan diperdengarkan saja rekaman audio berikut, bagi yg memiliki kemampuan utk mendengar, pasti mengerti isi pembicaraan dalam musyawarah berikut, tidak semua mampu mendengarkan isi rekaman, jadi dimohon utk memaklumi isinya saja;
Selesai mempersiapkan keperluan kami langsung menuju ke TKP, tepat berada diujung kompleks asrama, kebetulan penghuni asrama tsb lagi kosong, kami mengadakan di areal terbuka didekat dapur sembari mengamankan lokasi, takut-takut ada warga yg mendatangi kami.Karena waktu sudah menunjukkan pukul 03.00, mungkin warga sudah tidak ada yg bangun lagi, dan kamipun melanjutkan prosesi acara sesuai dengan yg di sampaikan.
Perlengkapan Acara
Acara pun dilaksanakan, yg dipimpin oleh utusan dari Istana Kesultanan Sambas.Inti dari acara ini adalah memanjatkan doa kepada Allah SWT, kemudian mengingatkan keberadaan manusia dan jin, utk selayaknya tidak saling mengganggu, serta silaturahmi kami secara baik-baik kepada penghuni yg baik-baik saja.Tidak lama prosesi berselang, sekitar 30 menit kemudian, acarapun selesai, utk selebihnya tidak akan penulis ceritakan, karena satu dan lain hal.
Selesai prosesi acara, utusan dari Istana pun pulang, selebihnya, kami yg menunggu dilokasi tersebut hingga pagi menjelang.Kami dilarang utk melakukan aktifitas, cukup istirahat saja.Hampir semua rekan-rekan tertidur karena capek, sedangkan penulis sendiri tidak ingin tidur, dengan alasan tanggung, karena waktu selesai acara, suara Adzhan Subuh sudahpun berkumandang.Begitu pagi menjelang, kami semua mulai beranjak dari lokasi acara, dan membubarkan diri sembari mengemaskan perlengkapan, dan mengembalikan perlengkapan milik Istana Sambas.
Pagi pun menjelang, tepatnya pukul 05.30, kami berangkat utk menuju ke rumah Pak Long mengantar perlengkapan yg kami pinjam sebelumnya.Begitu sampai dirumah Pak Long, kami istirahat sejenak, berbincang-bincang, lalu pulang.Belum sempat menyalakan motor, RW menelpon lagi dengan suara yg sangat lemah.Dia meminta dijemput segera karena sudah tidak kuat.Kamipun tancap gas dan segera menuju ke lokasi TKP kedua, namun hasilnya tetap saja mengecewakan, RW masih tidak bisa diselamatkan.Akhirnya kami mengambil keputusan utk pulang saja, istirahat, karena terus terang, sudah tidak kuat lagi utk melanjutkan pencarian.
Hari Jumat, tanggal 16 November 2012, Penulis segera pulang kerumah, dan waktu menunjukkan pukul 06.40.Penulis langsung mandi utk menyegarkan tubuh yg lelah, kemudian kepasar utk sarapan dan pulang istirahat utk tidur.Begitu sampai di tempat sarapan, penulis merasa sedikit risih dengan penuturan warga yg simpang siur, dari sini timbul ide dari penulis utk menulis kesemua kronologis yg penulis jalani dengan harapan bisa menjadi acuan bagi pembaca, terlepas apakah percaya atau tidak, itu hak dan pendapat masing-masing, diluar kuasa penulis utk melakukan penekanan.
Sesampai dirumah, penulis langsung menyalakan komputer, lalu login ke blogger utk memulai penulisan.Dikarenakan semua peristiwa masih segar di benak penulis, tanpa berpikir panjang lagi, semua ketikan tersalurkan tanpa perlu mengedit hal-hal yg tidak perlu.Kira-kira 1 jam kemudia, penulis mengakhiri penulisan, dan mencoba utk tidur karena kondisi sudah tidak fit lagi.
Seharian penuh pada hari jumat ini, penulis istirahat saja dirumah, karena sesuai dengan pesan Pak Long, utk tidak beraktifitas dalam bentuk apapun, apalagi diarea TKP kedua.Rencananya, pada malam tersebut, sekitar pukul 20.00, kami akan menjemput RW dilokasi, karena berdasarkan info yg di dapat dari Pak Long, kalau RW sudah dilepas disebuah rumah kosong yg berada tidak jauh dari daerah penyekapan.
Begitu malam tiba, kami berkumpul kembali dirumah Pak Long utk mempersiapkan diri dalam prosesi penjemputan, yg persyaratannya tidak boleh lebih dari 7 orang, dan harus melibatkan perangkat desa seperti Kades dan Kadus.Begitu persyaratan penjemput terpenuhi, kami langsung menuju ke lokasi secara diam-diam.Baru melakukan pencarian sekitar 5 menit, warga ntah dari mana, spontan ramai kembali, kebanyakan dari luar, karena mereka menggunakan kenderaan sepeda motor, sontak kami kecewa dan segera membatalkan prosesi malam itu juga dan pulang kembali ke rumah Pak Long.
Disini kami menyampaikan permasalahan dilapangan kepada Pak Long.Begitu memahami masalah yg dihadapi, didepan Kades Jagur, Kadus Jawa, dan kami sebagai tim pencari, Pak Long melakukan dialog.Dialog berikut merupakan pengalam pertama bagi kami, karena jarang-jarang ada musyawarah antara manusia dan jin.Inti musyawarah adalah antara Penguasa Wilayah TKP, kami sebagai tim pencari, dan Pihak Khodam Istana Kesultanan Sambas yg berasal dari Pusaka Kesultanan.Silahkan diperdengarkan saja rekaman audio berikut, bagi yg memiliki kemampuan utk mendengar, pasti mengerti isi pembicaraan dalam musyawarah berikut, tidak semua mampu mendengarkan isi rekaman, jadi dimohon utk memaklumi isinya saja;
Setelah musyawarah usai, dan disepakati utk melanjutkan penjemputan dengan syarat yg tidak pantas utk penulis jabarkan disini, kami memahami maksud dari musyawarah tersebut dan jika tidak ada hal lainnya, akan dilaksanakan keesokan harinya.Disebabkan sekarang sudah menunjukkan pukul 23.00, kamipun segera berpamitan utk pulang kerumah masing-masing.Rencana dari penjemputan tersebut diatas berbenturan dengan jadwal penulis sendir, karena siang harinya penulis akan berangkat keluar kota selama 2 hari, namun tetap penulis upayakan utk membantu tim, terutama survey lokasi penjemputan sesuai dengan yg dijabarkan oleh jin didalam musyawarah diatas.
Hari Sabtu, tanggal 17 November 2012, pukul 09.00 penulis berangkat sendirian utk survey lokasi yg dimaksud oleh musyawarah tadi malam, yaitu tempat lokasi acara penjemputan.Berdasarkan info dari mereka, kalau RW dipindahkan dilokasi yg baru, yg jauh dari pemukiman.Berdasarkan info, penulis menelusuri semua wilayah yg dijabarkan oleh jin tsb.Tidak mau salah persepsi, penulis memotret semua pondok yg terdapat diwilayah itu, yg sebelumnya sudah berkali-kali di priksa oleh warga saat pencarian, dari 4 buah lokasi pondok, ternyata di salah satunya, sesuai dengan deskripsi, pondok itu ditemukan, padahal jauh hari sebelumnya pondok ini sepertinya luput dari pengawasan dikarenakan keberadaannya yg agak jauh.
Lokasi Terakhir Penyekapan
Selesai mengumpulkan info, waktu masih menunjukkan pukul 11.00, penulis beranjak dari lokasi tersebut dan segera berangkat menuju ke kediaman Ds di Kartiasa, karena ada info baru yg belum diketahui mereka yg akan penulis sampaikan, sekaligus memberikan beras ketan titipan Kades Jagur utk acara nanti malam.Sambil menunggu kedatangan Yr yg ingin ikut ke rumahnya Ds, penulis menyempatkan utk singgah ke bengkel motor tempat modifikasi, yg malam kemarin sempat batal gara-gara keributan di TKP.Begitu pesan singkat masuk dari Yr, penulis langsung keluar dan menuju ke arah Kartiasa bersama Yr.Sesampainya di rumah Ds, semua info yg didapat, penulis sampaikan.Namun ada info lain yg bikin masalah, sesuai penuturan pihak keluarga Ds, tadi malam, sekitar pukul 23.00, ada seorang dukun datang kerumah mereka, sang dukun menyarankan utk melepas seekor ayam putih di area TKP kedua, karena pihak keluarga tidak mau terlibat, si dukun dipersilahkan utk berbuat, namun, persyaratan seperti ayam hidup dan 4 orang berbaju kemeja putih disanggupi pihak keluarga, jadi pada dini hari sekitar pukul 04.00, mereka melepas seekor ayam putih di area dekat dengan rumah tua, yg keberadaannya tidak jauh dari tempat TKP kedua.Dari info ini, jelas-jelas penulis merasa sedikit kecewa atas kecerobohan dukun tsb, dan berharap yg terbaik atas insiden itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30, penulispun berpamitan utk berangkat pulang, karena rencananya jam 13.00 mau keluar kota, dari sini, tepat pada keberangkatan penulis keluar kota, info ttg pencarian RW terputus.
Penulisan masih dalam tahap proses, dan segera selesai dalam waktu terdekat
Penjelasan pertanyaan dari kolom komentar dibawah
Penjelasan dari maksud gambar ilustrasi diatas adalah sebagai berikut;
Secara harafiah, semua makhluk ciptaan Allah SWT berada di bumi, namun, keberadaan mereka terpisahkan oleh semacam lapisan atau layer-layer, fungsi dari layer tersebut ibarat tirai kain, yg berfungsi utk membatasi wilayah masing-masing.Karena fungsi layer tidak ubahnya seperti tirai, sudah pasti tirai tsb dapat saja ditembus oleh manusia atau jin, baik secara sengaja atau tidak .
Namun, utk manusia atau jin, sebelum memasuki wilayah yg bukan tempat mereka dikehendaki, mereka akan memasuki lapisan hampa yg berada diantara layer 1 dan layer 3.Nah, disinilah lapisan yg secara ilmiah disebut lapisan frekuensi berada.Disini berbagai macam frekuensi, baik radio, televisi, Handphone, WiFi dan lain sebagainya begerak bebas.
Mungkin tidak masuk akal bagi yg tidak percaya akan hal ini, namun pernahkan pembaca mendengar berita tentang suara yg bisa didengar atau tertangkap oleh perangkat radio komunikasi, namun suara tsb berasal dari sebuah komunikasi pada masa lalu ?! Atau mungkin bagi anda yg cukup berani dan iseng, mencoba utk menyalakan radio jenis frekuensi SW ditempat-tempat yg agak angker ?! ( silahkan baca buku yg berjudul Dialog dengan Jin Muslim )
Jadi, utk penjelasan kenapa RW bisa berkomunikasi melalui HP, secara keberadaan RW sendiri berada di area frekuensi radio, walau agak sulit bagi RW utk mendapat sinyal, namun dapat diperolehnya.
Layer II merupakan tempat peralihan yg sering digunakan oleh manusia atau jin utk melakukan hal-hal yg bersifat supranatural, seperti contoh penarikan benda pusaka dari pohon tua, rumah dan lain sebagainya.Di dimensi inilah segala transaksi antara manusia dan jin dilakukan, termasuk ritual-ritual pesugihan, terawangan, dan lain sebagainya.Tidak menutup kemungkinan kenderaan milik RW juga, yg walau tidak dapat dicerna oleh akal sehat, tapi disinilah posisi keberadaannya sekarang.Percaya atau tidak, Wallahu Alam....
Yg terakhir, adalah masalah batere HP milik RW, kenapa bisa bertahan lama sekali, jawabannya adalah perbedaan waktu.Lapisan I, II, dan III memiliki perbedaan waktu yg cukup signifikan.Berdasarkan info yg diperoleh oleh penulis, bahwa 1 menit di alam jin, adalah 1 jam di layer II, sedangkan di layer I, yaitu alam manusia, adalah 10 jam.Benar atau tidak, penulis tidak berani menjawabnya, karena info ini penulis dapat dari rekan yg lebih berpengalaman secara spiritual dari penulis, yg biasa melakukan perjalanan meraga sukma ke alam ini.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, kenapa sudah begitu lama RW hilang, tapi batere HPnya tetap bertahan, karena pergeseran waktu disana yg cukup lama.Itulah alasan mengapa rata-rata umur bangsa jin sampai ratusan dan ribuan tahun.
Penjelasan diatas bukan lah acuan utk diperdebatkan, karena tidak ada niat dari penulis ingin berdebat tentang masalah yg rumit ini, apalagi diluar akal sehat manusia.Jadi intinya, bagi yg menerima, ya silahkan, bagi yg tidak terima, ya terima kasih atas kesediaanya utk setia membaca tulisan seadaanya ini, sekian, Wassallam......
Secara harafiah, semua makhluk ciptaan Allah SWT berada di bumi, namun, keberadaan mereka terpisahkan oleh semacam lapisan atau layer-layer, fungsi dari layer tersebut ibarat tirai kain, yg berfungsi utk membatasi wilayah masing-masing.Karena fungsi layer tidak ubahnya seperti tirai, sudah pasti tirai tsb dapat saja ditembus oleh manusia atau jin, baik secara sengaja atau tidak .
Namun, utk manusia atau jin, sebelum memasuki wilayah yg bukan tempat mereka dikehendaki, mereka akan memasuki lapisan hampa yg berada diantara layer 1 dan layer 3.Nah, disinilah lapisan yg secara ilmiah disebut lapisan frekuensi berada.Disini berbagai macam frekuensi, baik radio, televisi, Handphone, WiFi dan lain sebagainya begerak bebas.
Mungkin tidak masuk akal bagi yg tidak percaya akan hal ini, namun pernahkan pembaca mendengar berita tentang suara yg bisa didengar atau tertangkap oleh perangkat radio komunikasi, namun suara tsb berasal dari sebuah komunikasi pada masa lalu ?! Atau mungkin bagi anda yg cukup berani dan iseng, mencoba utk menyalakan radio jenis frekuensi SW ditempat-tempat yg agak angker ?! ( silahkan baca buku yg berjudul Dialog dengan Jin Muslim )
Jadi, utk penjelasan kenapa RW bisa berkomunikasi melalui HP, secara keberadaan RW sendiri berada di area frekuensi radio, walau agak sulit bagi RW utk mendapat sinyal, namun dapat diperolehnya.
Layer II merupakan tempat peralihan yg sering digunakan oleh manusia atau jin utk melakukan hal-hal yg bersifat supranatural, seperti contoh penarikan benda pusaka dari pohon tua, rumah dan lain sebagainya.Di dimensi inilah segala transaksi antara manusia dan jin dilakukan, termasuk ritual-ritual pesugihan, terawangan, dan lain sebagainya.Tidak menutup kemungkinan kenderaan milik RW juga, yg walau tidak dapat dicerna oleh akal sehat, tapi disinilah posisi keberadaannya sekarang.Percaya atau tidak, Wallahu Alam....
Yg terakhir, adalah masalah batere HP milik RW, kenapa bisa bertahan lama sekali, jawabannya adalah perbedaan waktu.Lapisan I, II, dan III memiliki perbedaan waktu yg cukup signifikan.Berdasarkan info yg diperoleh oleh penulis, bahwa 1 menit di alam jin, adalah 1 jam di layer II, sedangkan di layer I, yaitu alam manusia, adalah 10 jam.Benar atau tidak, penulis tidak berani menjawabnya, karena info ini penulis dapat dari rekan yg lebih berpengalaman secara spiritual dari penulis, yg biasa melakukan perjalanan meraga sukma ke alam ini.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa, kenapa sudah begitu lama RW hilang, tapi batere HPnya tetap bertahan, karena pergeseran waktu disana yg cukup lama.Itulah alasan mengapa rata-rata umur bangsa jin sampai ratusan dan ribuan tahun.
Penjelasan diatas bukan lah acuan utk diperdebatkan, karena tidak ada niat dari penulis ingin berdebat tentang masalah yg rumit ini, apalagi diluar akal sehat manusia.Jadi intinya, bagi yg menerima, ya silahkan, bagi yg tidak terima, ya terima kasih atas kesediaanya utk setia membaca tulisan seadaanya ini, sekian, Wassallam......
35 comments:
di tunggu info selanjutnya ..
udah dapat blm?
Sampai sekarang belum didapat, barusan pulang dari proses mediumisasi, InsyaAllah udah ada kesepakatan dengan penguasa wilayah tsb, besok akan diupayakan lagi.Dan benar, memang RW di sekap didunia mereka utk dijadikan menantu si penguasa wilayah.
Percaya atau tidak, nantikan di update selanjutnya
udah minta pendapat ke kerabat keraton ape blm?
mungkn dri keraton bse ngasih saran atau bantuan
tpi mseh idup kan ci RW ye ie...???
msh hidup,tapi dah di alam laen
Di tunggu informasi selanjutnye...
udah melalui perantara istana Sambas, dengarkan rekaman musyawarah 1 dan 2, itu antara Jin penguasa daerah TKP dan kami, di saksikan oleh Jin dari pusaka Istana kesultanan Sambas
dzikir berjamaah dilokasi dan dirumah,, insyaAllah..
Di tunggu info selanjutnye Semoge ajak dapat
ok bg Dony,
saye izin men_share info abg dan mencantumkan link info itok,biar yg laen bse bace infony,
Nama disingkat- singat Rw, RT, yr, jadi agak membingungkan membaca ilustrasinya
semoga rw cpt dtmukan, semoga Allah senantiasa melindungi kt semue.. Buat abg n adek2 yg nyari, keep istiqomah dan kt yg dr jauh jg akn sll mndo'akn.. Allah selalu ad buat kt..
Mdh2n cpt lkk mslhny...
pun die nelpon gek suruh adzan ja,,,,,,,
mdh2an slmt n d tnggu info slanjutny...
Apa benar rumorny ybs meninggal?
Mohon konfirmasi dri penulis...
Info terbaru?_?
bile agek nak dicarek????
itok crte ny inyan k bulak... ngp ny kbanyakan urg itx crte bulak.. n ngp udh bhari2 btrai hp ny dx tau hbiss smpai dy bse nlpn.. ngcasss hp dmn dy... tlng jlskn lh yg mne yg btol.....
Masalah benar atau tidak, tergantung pilihan masing-masing utk menyikapinya.Utk penjelasan masalah baterai HP dan sinyal HP serta motor kenapa bisa hilang, nanti akan dijelaskan di akhir tulisan.
Yg sabar aja, penulis tidak punya waktu banyak utk menulis
nyan ke ndk crite ktak ye???
tang mcam bulak jx,org indigo tang bse terjebak?biasenye org gye tw msa dpn lh tpi tok tang bse ndk tw ie????
udh gye crte nye byk ndk msuk akal,katenye yg ade dialam ghaib cme smngat nye tpi tang bse nelp?[dhal hp nye kn dibdan nye bkn di semangatnye kan??????udh gye hp nye mantapppp tahn lama ie??
tpi bulak ndk nye kakati ktak lh dose tanggung msing2...............
kok nd msuk akal ya ??
kata nya kita nd bs hub RW ??
tp kok bisa ngrim plsa ya ?
hebat bgt ya ??
amaziinngg..
subhanallah alhmdulillah yaa sesuatu..
semoga ALLAH mengampuni dosa2 kita semua...
yg nak pecayak silekan, dag nax dipecayak pun kak ati...
cbelah bace 4 point yg pnulis sbutkan, trus dicermatek...
masalah indigo, tlong di crek dlok ap artinye, bkan smue indigo bse mliat masa depan...
n klaupun die mliat masa dpan, kbnyakan klo indigo ye dag bse mliat masa depan dreknye sorang...
seep ke...???
cbelah dilacak HPnye...
macam polisi mlacak hp penjahat b...
pas di telpon e, lacak hp nye, klo hpnye brade d wilayah TKP bearti inyan die knak tporkan...
sbanarnye disaat itok di polisi nak unjuk gigi, liatkan polisi e pnye teknik tinggi klo nyrek urg ilang...
www.sanggar-belajar.blogspot.com
jadi ape nasebY don .. lom lakkak ceriteY ye ..
tenggolom botu
permintaan keluargenye utk di stop ( by all mean )
ya tang lama' inyan sambongannye tok?? capatlah wak daan sabar tok..
tok udah berpe bln yg lalu,kbtlan saye ad dgar info dari awav kjadian, saye pun masalah ghaib jak pcaya juak,di paloh tempat saye tinggal pun sering terjadi kjadian ghaib,
yg nak dtanyakn,ap jdny skarg Si Korban e?
ini cerita beneran?
Utk kawan2 semuanya.Pencarian di stop, karena banyak permasalahan dunia manusia ketimbang dunia ghaibnya.
Dan permintaan pihak keluarga dan terdekat,utk tidak dipublikasikan lagi
Subhanallah, jadi gmane naseb RW ye bang Donny? Raib selamaknye di alam Jin lah bang?
Mungkin bisa saya bantu
tp dari yg coba saya lihat kayaknya Rio sudah bukan di layer 2 lg
tp udah di layer 3
dan ada disebuah rumah tua besar dan banyaak sekali penjaganya
semoga info ini bisa di pertimbangkan
Posting Komentar